Untuk informasi dan pemesanan produk hubungi nomor 0851 5657 5263
![](https://sumberlancaryogyakarta.wordpress.com/wp-content/uploads/2021/11/0b1df733-dd27-4a93-af4f-0c830b511c16.png?w=1024)
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan Pantai Selatan Pulau Jawa berpotensi menjadi sentra atau basis budidaya udang vaname. Menurut dia, kualitas air di pesisir tersebut memiliki potensi untuk pengembangbiakan udang.
Edhy menjelaskan, budidaya udang vaname bukan hanya difokuskan ke Jawa. Namun juga berbagai daerah yang memiliki potensi serupa, seperti di Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, hingga Gorontalo.
Edhy mengatakan budidaya udang nasional merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo untuk memaksimalkan potensi. Adapun produksi udang nasional per tahun di Indonesia rata-rata 800 ribu ton. Sedangkan kebutuhan dunia mencapai 13-15 juta ton. Dengan begitu, untuk mendorong pemenuhan kebutuhan secara global, ia menyatakan produksi dalam negeri perlu digenjot sekaligus untuk penyerapan tenaga kerja.
Edhy mengklaim budidaya udang tidak akan mengorbankan lingkungan. Sebab, kata dia, tambak udang dibangun dengan mengutamakan keberlanjutan. “Caranya dengan sistem tambak intensif, yakni lahan yang dipakai lebih sedikit namun hasilnya lebih banyak,” ucapnya.
Adapun tambak intensif diprediksi akan mampu menghasilkan 40 ton udang vaname per haktare sekali panen. Sedangkan tambak konvensional lebih rendah. Untuk membangun tambah-tambak insentif, pemerintah menyediakan akses penganggaran melalui APBN, bantuan perbankan, hingga kerja sama dengan pihak swasta.
Pengembangan industri budidaya udang vaname yang semakin menggeliat, menambah optimisme tercapainya peningkatan nilai ekspor hingga 250% dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Atas kebijakan ini, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo mengapresiasi keberadaan sinergitas pemerintah pusat, daerah juga melibatkan swasta.
Sebagai informasi, Sulawesi Tengah menjadi salah satu penghasil udang nasional, data Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat selama kurun waktu lima tahun (2015 – 2019) produksi udang Sulawesi Tengah tumbuh signifikan sebesar rata-rata 71,69% per tahun. Tahun 2019 volume produksi sementara di Provinsi ini mencapai 16.574 ton.
#shirmp #shirmpfarm #rajakincirindonesia #sumberlancar #vaname #paddlewheelaerator #kincirtambak #udang
musim kemarau mengancam bisnis ikan air tawar karena menurunnya pasokan air, akibatnya suplai oksigen pada air juga minim dan risiko ikan mati menjadi besar.
sistem kincir dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi ikan saat kemarau khususnya ikan nila. Saat ini sudah banyak pembudi daya ikan nila yang mengadopsi sistem tersebut.
Apalagi pada musim kemarau yang debit air itu tergolong kecil, teknologi kincir dapat meningkatkan oksigen di dalam air.
Info pemesanan https://bit.ly/2ZqSmTY
Info pemesanan https://bit.ly/2ZqSmTY